MERANTI – Lembaga Swadaya Masyarakat Ekonomi Kreatif Andalan (EKA) melakukan kegiatan edukasi dampak kebakaran lahan gambut kepada masyarakat di desa Gayung Kiri kecamatan Rangsang. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang terdiri dari siswa/i dan guru dari sekolah SMP Negeri 5 Desa gayung kiri dan perwakilan dari desa tersebut pada Sabtu 21 Oktober 2023 kemaren
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh sekretaris desa gayung kiri bapak Heri Handoko, serta bhabinkamtibmas desa gayung kiri yaitu bapak Briptu Anggi Irawan. Pada malam harinya juga dilakukan kegiatan diskusi yang diikuti oleh beberapa kepala dusun, tokoh Masyarakat, sekretaris desa gayung kiri , serta bhabinkamtibmas desa gayung kiri yang juga hadir dalam diskusi santai tersebut.
Kebakaran lahan gambut senantiasa terjadi di berbagai tempat di indonesia sejak beberapa tahun silam. Puncaknya tahun 2013-2014 kebakaran lahan gambut terjadi sangat massif dan menyebabkan bencana nasional,Asap menyebar ke berbagai daerah lintas provinsi bahkan lintas negara
Akibat kebakaran ini negara mengalami kerugian guna penanganan kebakaran, belum lagi penyakit yang disebabkan oleh asap ini menyebabkan banyak masyarakat Indonesia mengalami penyakit ISPA.
Negara-negara disekitar Indonesia juga mengalami kerugian karena asap dari kebakaran lahan gambut yang terjadi kala itu. Asap membuat kendala pada jarak pandang yang pada akhirnya banyak bandara yang membatalkan penerbangan mereka karena jarak pandang yang terbatas.
Kebakaran lahan gambut terjadi dikarenakan banyak factor diantaranya factor kesengajaan, perubahan penggunaan lahan, gambut yang dikeringkan, dan kurangnya rasa kesadaran Masyarakat
Masih banyak masyarakat menggunakan api dalam proses pembersihan lahan atau kebun adalah salahsatunya. Pulau rangsang hingga tahun ini masih sering terjadi kebakaran dan tentu saja hal ini harus menjadi perhatian semua pihak.
Albanik selaku ketua LSM EKA usai kegiatan tersebut mengatakan ‘’kebakaran yang terjadi di tempat kita ini hampir rata-rata adalah karena ulah kita sendiri , lahan gambut kita keringkan, saat pembersihan lahan atau kebun kita masih menggunakan api
Gambut yang kering dan terbuka itu sangat rentan terhadap api, ada api sedikit saja sudah pasti akan marak dan merembet ke lokasi-lokasi lain. Bahkan sabut kelapa yang memiliki sumber kalium tinggi bagi tanaman juga kita bakar, padahal sabut itu bisa kita manfaatkan menjadi pupuk cocovit atau bis akita gunakan ulang di kebun kita,” tuturnya.
‘’Jadi hari ini kita buat edukasi untuk adik-adik terkait dampak kebakaran lahan gambut, dengan harapan mereka yang muda dapat menjadi agen perubahan khususnya perubahan perilaku bagi Masyarakat disekitarnya agar tidak bermain-main dengan api pada saat musim kemarau, Kalau lahan gambut tempat kita mencari nafkah ini rusak maka ekonomi dan sumber pangan kita pasti ikut berdampak juga. Jadi mari sama-sama kita membangun rasa kesadaran tersebut. Jaga agar lahan gambut kita senantiasa basah agar resiko kebakaran itu semakin kecil,” terang Albanik.
Sementara itu pembicara lainnya yaitu bapak Briptu Anggi Irawan yang hadir dalam kegiatan ini memaparkan kondisi desa gayung kiri saat ini. ‘’selain kebakaran lahan gambut , saat ini kondisi lingkungan di desa kita adalah adanya kasus abrasi di tepi pulau ini, pulau kita mulai tergerogoti oleh ombak bahkan sudah berkilometer jauhnya dari garis Pantai sebelumnya
Abrasi menyebabkan pulau kita terkikis dari waktu ke waktu sehingga menjadi ancaman buat kita, tentunya hal ini juga harus menjadi perhatian semua pihak. Sebaiknya pinggiran pulau ini harus menjadi zona hijau dengan tumbuhan bakau untuk sebagai pagar hidup bagi pulau kita dari ombak selat Malaka’’. Tutur beliau
‘’Selain itu hutan disini hanya tersisa sedikit, sisanya adalah lahan masyarakat yang ditumbuhi oleh sagu dan pohon kelapa, rata-rata masyarakat disini berkebun kelapa dan nelayan. Kebakaran kebun tentu akan sangat berdampak untuk pendapatan kita, lambat laun pasti akan memberikan dampak ekonomi buat kita. kebakaran tidak saja memberikan kerugian pada kebun tapi juga berdampak pada Kesehatan Masyarakat kita, Kalau banyak warga yang sakit seberapapun uang kita takkan pernah cukup untuk membuat kita kembali sehat. jadi memang betul, kita harus membangun kesadaran itu sejak dini agar desa kita kedepan lebih baik, dan kita ucapkan terimakasih buat EKA yang sudah memulai hari ini’’. Tutur beliau.
Begitu juga dengan Sekretaris desa gayung kiri yang sangat mendukung kegiatan ini. Bapak Hery Handoko dalam sambutannya mengatakan ‘’ kami mengucapkan terimakasih kepada tim EKA yg telah sudi datang ke desa kami dalam membantu memberikan edukasi terhadap anak-anak sekolah disini, harapannya kegiatan edukasi ini tidak hanya sekali ini saja, memang edukasi dan membangun rasa kesadaran tentang lahan gambut itu sangat penting, sebab kita memang tingga di pulau yang memang dominasinya adalah lahan gambut. Tentu kita harus tahu resiko jika gambut terbakar. Kita berharap para peserta hari ini juga dapat meneruskan kepada yang lain terkait informasi yang hari ini mereka dapat’’. Tutup beliau.(Syahrul)