Kelurahan Airnona Lestarikan Dan Promosi Budaya Etnis Sabu Dalam Festival Budaya

Arak-arakan mengantarkan Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang Margaritha Salean dan rombongan, dalam Festival Budaya, berlokasi di lapangan voly Dinas Pertanian Provinsi NTT, Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, pada Minggu 25/8/24 (Foto : Marcho/Alreinamedia.com)

Alreinamedia.com-Kupang, Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata menggelar Even Festival Budaya di Kelurahan Airnona dengan menampilkan budaya Etnis Sabu bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Sabu menjadi daya tarik wisata di Kota Kupang.

Selain itu juga untuk meningkatkan ekonomi di Kota Kupang khususnya di Kelurahan Airnona.

Even ini dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada 25-26 Agustus 2024, berlokasi di lapangan voly Dinas Pertanian Provinsi NTT, dan dihadiri hampir sebagian warga yang berdomisili di lingkungan Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Provinsi NTT.

Kedatangan para pejabat dalam hal ini yang mewakili Penjabat Walikota Kupang, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang Margaritha Salean, bersama rombongan serta didampingi Camat Kota Raja, Veki Therik dan Lurah Airnona, Jane Ratu, dalam acara pembukaan festival budaya, disambut panitia dan warga dengan mengalungkan selendang Sabu serta diarak-arak masuk ke lokasi even dengan tarian daerah kreasi.

Karel Ku’u, dalam laporannya selaku ketua panitia penyelenggara menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pemerintah Kota Kupang yang telah memprogramkan even budaya untuk 51 kelurahan agar selalu menjunjung tinggi adat dan budaya.

Perasaan bangga pun disampaikannya karena merasa sangat mencintai budaya Sabu. “Inilah program yang selama ini kami tunggu-tunggu”. Ungkap Karel.

Baca Juga :  Datang Ke MU, Casemiro Target Menangkan Trofi

Dirinya berharap agar pemerintah bisa memprogramkan secara permanen even budaya seperti ini di Kota Kupang.

Warga Airnona saat mengikuti Even Festival Budaya, berlokasi di lapangan voly Dinas Pertanian Provinsi NTT, Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, pada Minggu 25/8/24 (Foto : Marcho/Alreinamedia.com)

“Kalau perlu dibuatkan suatu peraturan daerah sehingga even ini dilakukan terus secara bergilir di 51 Kelurahan yang ada di Kota Kupang, karena kami sangat mendukung pemerintah agar kita tunjukkan bahwa kita orang yang beradab dan berbudaya.” Tambahnya.

Untuk kebersamaan dalam pelaksanaan even ini, dirinya juga berharap agar dapat melibatkan UMKM sehingga ada perputaran ekonomi selama even dilaksanakan.

Selain itu dirinya juga meminta kepada pemerintah agar dapat membantu memfungsikan kolam Air Nona sebagai ikon Kelurahan Airnona. “Konsep kami kedepan even seperti ini akan diselenggarakan di tengah-tengah Kolam Air Nona.” Harap Karel.

Mewakili sambutan Penjabat Walikota Kupang, Sekretaris Dinas Pariwisata, Margaritha Salean, mengucap syukur dan apresiasi atas inisiatif dan kerjasama yang luar biasa dari pemerintah dan masyarakat Kelurahan Airnona.

Baca Juga :  Fantastis, 960 juta Penggaaran Jasa Tenaga Ahli Bupati Untuk Kabupaten Meranti Jadi Temuan BPK

“Dengan kerjasama yang baik sehingga bisa adanya even budaya etnis Sabu di kelurahan Airnona. Semangat kebersamaan seperti inilah yang menjadi kunci utama keberhasilan kita dalam daerah dan Bangsa menjadi lebih maju.” Ungkap Margaritha.

Beliau juga menyampaikan bahwa even ini menjadi wadah untuk mempererat kesatuan khususnya di tingkat Kelurahan.

Selain itu agar bisa expresikan beragam kekayaan budaya yang dimiliki sekaligus mengingatkan akan pentingnya warisan kebudayaan, agar tetap dilestarikan dan menjadi kebanggaan generasi serta dapat dikembangkan menjadi potensi budaya untuk mendukung pariwisata lokal dan ekonomi kreatif.

Hal ini akan berpengaruh positif terhadap berbagai sektor lainnya termasuk sektor ekonomi yang membangkitkan UMKM setempat.

“Harapan saya, kiranya rangkaian kegiatan festival budaya etnis Sabu yang dilaksanakan saat ini mencerminkan rasa kecintaan kita terhadap Bangsa, Negara, dan Daerah.” Ucap Margaritha.

Sebagai acara pembuka dalam festival ini, diawali dengan menampilkan tarian Ha’ba ko’o rai, yang dibawakan 8 orang wanita berparas cantik dari Rw 5.

Untuk diketahui bersama, tarian Ha’ba ko’o rai, merupakan tarian yang menggambarkan bagaimana seorang petani Sabu memproses lahan dari pembersihan, menanam, berbunga dan menjadi buah. Lalu dipanen ditumbuk, ditapis atau dibersihkan dengan nyiru, lalu dimasak. (Marcho)

Silakan baca konten menarik lainnya dari ALREINAMEDIA.com di Google News