Koalisi Pimpinan Saudi Serang Separatis di Yaman

Aden – Koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi di Aden, Yaman. Campur tangan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Yaman setelah separatis mengambil alih kota pelabuhan itu.

Serangan dilakukan sehari setelah separatis merebut istana kepresidenan di Aden, sebuah langkah yang dikecam pemerintah Yaman yang didukung Riyadh sebagai kudeta yang didukung UEA.

“Koalisi menargetkan daerah yang menimbulkan ancaman langsung ke salah satu situs penting pemerintah yang sah,” kata koalisi, menyerukan separatis Dewan Transisi Selatan (STC) untuk mundur dari posisi yang direbut di Aden atau menghadapi serangan lebih lanjut, seperti dikutip dari AFP, Senin (12/8/2019).

Dalam pernyataannya koalisi tak menyebutkan dengan jelas sasarannya. Namun, penduduk di Aden mengatakan bahwa itu adalah serangan udara terhadap kamp-kamp separatis di kota itu. Aliansi juga mengancam akan mengambil aksi militer jika kelompok separatis tidak meninggalkan kamp-kamp militer pemerintah yang mereka kuasai di kota itu.

Baca Juga :  Dihujat Soal Usulan UU Antigodaan Wanita, Politikus Malaysia Minta Maaf

Wakil Presiden STC Hani Alik Brik, melalui cuitannya di Twitter menegaskan, sementara Dewan tetap berkomitmen kepada koalisi, bahwa pihaknya “tidak akan berunding di bawah paksaan”. Dewan itu sebelumnya menyepakati gencatan senjata.

PBB mengungkapkan, hingga kini sekitar 40 orang telah tewas dan 260 lainnya termasuk warga sipil terluka akibat serangan yang telah berlangsung sejak Kamis lalu itu. PBB pun menyayangkan serangan yang dilangsunkan pada Hari Raya Idul Adha itu.

“Sangat menyedihkan bahwa selama Idul Adha, keluarga berduka atas kematian orang yang mereka cintai daripada merayakan bersama dalam damai dan harmoni,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Yaman Lise Grande. (mb/detik)