Dunia  

Malaysia desak semua pihak patuhi gencatan senjata di Jalur Gaza

Warga Malaysia menggelar konvoi mobil membawa bendera Malaysia dan Palestina untuk mendukung warga Palestina melawan serangan Israel di Jalur Gaza dan Yerusalem Timur di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 Mei, 2021. Para pengunjuk rasa merayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri konflik 11 hari setelah agresi Israel di Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.

BATAM

Malaysia mendesak seluruh pihak yang berkonflik mematuhi kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang mulai berlaku Jumat, pukul 02.00 waktu setempat.

Malaysia, melalui Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein, menyambut baik gencatan senjata antara Israel dengan Hamas tersebut.

“Seluruh pihak harus mengambil kesempatan dari gencatan senjata ini untuk meredakan ketegangan dan bekerja mencari solusi yang tahan lama dan damai,” kata Hishammuddin dalam keterangannya, Jumat.

Hishammuddin mengungkapkan, hal yang harus menjadi fokus saat ini adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina dan merekonstruksi Gaza.

Malaysia bakal bekerja sama dengan seluruh pihak, termasuk kelompok masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat, dalam upaya pemulihan tersebut.

Baca Juga :  Buntut Aksi Demonstrasi, Iran Blokir Akses Internet

“Malaysia siap untuk terlibat dan mendukung inisiatif mitra kita untuk membangun kembali satu-satunya laboratorium tes Covid-19 di Gaza, yang hancur dalam serangan Israel,” ungkap Hishammuddin.

Dalam menyambut gencatan senjata, Malaysia mengingatkan komunitas internasional tak melupakan pentingnya untuk segera mengakhiri okupasi ilegal Israel.

Malaysia mendesak Israel menghentikan pelanggaran hukum internasional melalui kebijakan tidak manusiawi, kolonial, dan apartheid terhadap rakyat Palestina.

Malaysia juga meminta Israel menghentikan blokade ilegal terhadap Gaza yang memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Hingga Jumat dini hari, sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei.

Sementara itu, 12 orang Israel juga tewas akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.