Personel Perdamaian RI Ditahan di Sudan

unamidAPARAT Kepolisian Republik Indonesia yang bergabung dalam pasukan misi perdamaian di Sudan (United Nations African Mission in Darfur/UNAMID) ditahan pada Kamis (19/1) di Bandara Al Fashir, Darfur, Sudan.

Demikian informasi dari laman Sudan Tribune pada Sabtu (21/1).

Deputi Gubernur Darfur Utara, Mohamed Hasab al-Nabi, menyatakan mereka dituduh menyelundupkan puluhan senjata api dan amunisi saat pemeriksaan bagasi.

Direktur Polisi Kepabeanan Darfur Utara, Asim Hamid menyatakan 29 senapan kalashnikov, 4 senapan, 6 senjata GM3, dan 61 beragam jenis pistol serta sejumlah amunisi disita.

Namun, Polri menyatakan 139 anggota Form Police Unit ke-8 yang tertahan di Sudan tidak membawa senjata ilegal. Bantahan juga datang dari pihak TNI. “Berita tersebut tidak benar,” tegas Kapuspen TNI Mayor Jenderal Wuryanto di Cilangkap, kemarin.

Baca Juga :  Takut ditanyakan Jumlah Subsidi, GM DAMRI Cabang Batam Bolos Kerja

Juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir membenarkan penangkapan tersebut. “Dubes RI di Khartum akan memberikan pendampingan,” katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai janggal jika anggota pasukan perdamaian Indonesia menyelundupkan senjata. “Kita kan punya senjata juga. Masak kita mau ambil senjata dari sana?” ujar Kalla di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kemarin.

Misi UNAMID dimulai sejak Desember 2007 untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di Sudan Barat. (Ire/Cah/Nic/Dio/X-4)

 

 

Sumber : mediaindonesia