Ridwan Saidi Budayawan Indonesia, Hari Ini Tutup Usai

Ridwan Saidi Budayawan Indonesia (Foto: Istimewa)

Alreinamedia.com-Budayawan Ridwan Saidi meninggal dunia di usia 80 tahun pada Minggu (25/12) pukul 8.35 WIB di RSPI Bintaro, Tangerang Selatan. Ridwan sebelumnya menjalani perawatan dan sempat kritis lantaran mengalami pecah pembuluh darah.

“Telah berpulang dengan tenang Suami, Ayah dan Dato kami tercinta Bapak Ridwan Saidi pada hari Ahad, 25 Desember 2023 pukul 08:35 di RSPI Bintaro Tangsel,” tulis keterangan keluarga pada Minggu (25/12/22)

Nama Ridwan Saidi memang cukup mentereng di kalangan politikus dan budayawan. Maklum saja, pria kelahiran 2 Juli 1942 di Jakarta itu memang kerap kali menyampaikan pernyataan yang jadi pembahasan publik.

Pada 2019 lalu dia sempat menyampaikan pernyataan yang cukup kontroversial soal kerajaan Sriwijaya. Kata dia, kerajaan itu hanya fiktif belaka.

Baca Juga :  Presiden Akan Tanam Mangrove Bersama Masyarakat di Riau dan Kepri

Mereka gunakan empat prasasti sebagai dasar (Keberadaan Sriwijaya). Prasasti Kedukan Bukit, Talang Igo, Telaga Tuwo, dan Bukit Kapur. Keempat itu sama sekali tidak mendukung klaim mereka atas keberadaan Sriwijaya,” ujar Ridwan.

Saya sudah mempelajari prasasti-prasasti di Indonesia. Sudah saya bukukan, judulnya Rekonstruksi Sejarah Indonesia. Kebanyakan mereka salah memahami aksara atau bahasa dalam prasasti. Mereka banyak yang ngelantur,” ujar penulis buku Babad Tanah Betawi ini.

Di luar pernyataan yang kontroversial, Ridwan adalah seorang budayawan Betawi, sejarawan, dan intelektual Islam. Dia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1977-1987.

Dari segi pendidikan, dia lulus dari Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 1974-1976.

Baca Juga :  Dendam, 3 Lelaki Bersaudara di Nias Bakar Rumah dan Coba Habisi Keluarga Paman

Ridwan memiliki lima orang lima orang anak, antara lain Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana dari pernikahannya dengan dengan seorang wanita kelahiran Minang, Sumatera Barat, bernama Yahma Wisnani, pada 1977.

Selama hidupnya, Ridwan juga sempat menulis beberapa buku terkait politik dan kebudayaan. Salah satunya, Profil Orang Betawi: Asal muasal, kebudayaan, dan adat istiadatnya yang diterbitkan pada 1997. (Yi)

Redaktur: Arizki