Alreinamedia.com-Kepri, Buruknya pelayanan fasilitas pengangkutan barang subsidi di Kabupaten Natuna, ternyata juga berimbas pada jarangnya GM DAMRI Cabang Batam masuk kekantor.
Usut punya usut dari hasil penulusuran awak media ini Senin (4/9/23) saat mendatangi kantornya, Supri selaku karyawan DAMRI Cabang Batam, menuturkan bahwa Bapak GM sedang tidak berada di tempat dinas luar kejakarta ujar Supri
Padahal beberapa hari sebelumnya, awak media ini juga sempat menghubungi Supri melalui sambungan telp pada tgl 29/8/23 dan beliau juga menuturkan bahwa bapak baru berangkat ke jakarta, 3 hari lagi pulang Senin lah 4 September 2023 kekantor pak terang Supri kembali.
Anehnya meskipun awak media ini dipersilahkan masuk kekantor DAMRI, Supri selaku Karyawan DAMRI tetap membisu saat ditanyakan berapa jumlah Subsidi Angkutan Barang di Natuna dan mengatakan langsung tanya ke sekper pak sebab kami tidak tau.
Terpisah Herman selaku penggiat anti korupsi saat dikonfirmasi oleh awak media ini Senin (4/9/23) berharap Aparat penegak hukum Kepri bisa menyelusuri persoalan ini.
“Negara memberikan subsidi kepada Natuna agar bahan sembako di Natuna bisa sama harganya dengan pulau Jawa, makanya semua itu disubsidi kan, tapi kenapa Pihak DAMRI tidak mau berbicara.Padahalkan DAMRI sendiri yang subconnya ke PLS dan Barulah PLS Claim pekerjaannya ke DAMRI lalu DAMRI yang membayar akan rit yang telah di laksanakan oleh Subcon Terang Herman
Ini kan Aneh kalau mereka seolah tutup mulut, ya tentu harusnya Penegak hukum lagi yang masuk, kita khawatir takutnya ada Gurita KKN dalam hal ini, sebab publik tidak tau kan berapa Jumlah keseluruhan biaya yang DAMRI Claim kan Ke BPTD ? Sebab tahun 2023 ini anggaranya cukup besar 13,5 Milyar yang tentu itu uang rakyat yang harus dipertanggung jawabkan
Belum lagi persoalan harga Rit yang dibayar katanya 800 ribu hingga 1 juta sekali rit, ini namanya bukan subsidi lagi, tapi mau merampok uang Negara, sebab jika dikomersilkan itu biaya rit hanya 600 ribu saja kok, lalu disaat negara subsidikan kenapa harganya di Naikan, ini juga harusnya DAMRI juga bisa menjelaskan. Ya kita berharap Aparat penegak hukum bisa mengusut tuntas lah.
Hingga berita ini diterbitkan awak media ini masih berusaha menghubungi Kepala BPTD Riau (Arizki)
Redaktur: Erwin Syahril