Usai Diancam Guru, Siswi SMK Ini Coba Bunuh Diri

Alreinamedia.com, Padangsidempuan – Seorang siswi kelas tiga salah satu SMK Negeri di Kota Padangsidimpuan, Sumut, mencoba bunuh diri dengan cara meminum racun rumput.

Amelia Nasution bertindak nekat lantaran frustasi tidak tahan menerima ancaman oknum guru di sekolahnya. Beruntung, nyawa Amel, sapaan korban, sempat tertolong.

Ahda Yanuar Nasution, 46, orang tua korban menjelaskan, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan putrinya. Saat itu, dia sedang bekerja di Sibuhuan, Padanglawas (Palas), Sumatera Utara. Lalu mendapat kabar anaknya sudah dibawa warga ke rumah sakit karena meminum racun.

“Mendapat kabar itu, saya pun langsung pulang. Dan, saya melihat anak saya sudah di rumah sakit,” ucap warga Batang Bahal, Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan ini, seperti dilansir jpnn, Rabu (5/4).

Menurut pengakuan anaknya, Amel melakukan aksi bunuh diri tepat di belakang masjid yang berjarak sekira 100 meter dari kediamannya. “Di belakang masjid dia minum racun tanaman itu setelah dibelinya dari warung,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ribuan IKTD Se Kota Batam Peringati HUT RI Ke 73 Serta Silaturahmi Akbar

Setelah melihat kondisi Amel sedikit meAMaik, Ahda pun kemudian menanyakan apa penyebab anaknya nekat melakukan percobaan bunuh diri.

“Amel bilang, gurunya mengancam dia dan dua temannya akan dipenjara dan didenda. Karena ancaman itu, makanya dia berbuat seperti ini,” terangnya dan mengaku anaknya belum dapat berbicara normal.

Ahda juga belum mengetahui pasti, apa penyebab putri sulungnya itu sampai nekat minum racun rumput dan berniat mengakhiri hidupnya.

“Sedih saya lihat anak saya sekarang. Akibat kejadian ini, gak ujian dia. Padahal saat ini sedang ujian,” ungkapnya dan mendatangi Kantor Perlindungan Perempuan dan Anak Yayasan Burangir untuk mendapat bantuan hukum atas masalah putrinya.

Sementara itu, Iddiyah Annur teman satu sekolah Amel mengatakan, sebelumnya dia dan dua temannya; Amel dan Rini Afrianti mendapat intimidasi dari oknum guru di sekolahnya.

Baca Juga :  Dansatkat Koarmada I Buka Latihan Matra Laut

Dia mengaku meAMuat status di jejaring sosial Facebook miliknya mengenai adanya aksi kecurangan saat ujian sekolah berstandar nasional (USBN) berlangsung beberapa waktu lalu.

“Dalam statusku itu, waktu USBN anak ibu itu (oknum guru) sama kawan-kawannya dikasih kunci jawaban. Sedangkan yang lain tidak,” ucap Iddiyah yang diiyakan kawan-kawan lainnya.

Mulanya, tidak ada masalah atas postingan itu, namun guru lain yang merupakan teman oknum guru yang disebut di facebook rupanya memanasi sehingga mereka pun dipanggil. “Ada oknum guru lain yang memanasi supaya diperpanjang masalahnya. Terus biar supaya kami dipenjara dan didenda,” tukas Iddiyah yang juga ikut takut dan trauma.

Sementara itu, pihak sekolah belum dapat dikonfirmasi mengenai adanya peristiwa tersebut.(AM/okezone)